KUALA PEMBUANG- Ratusan warga dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan melakukan aksi di PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP), Kamis (6/7).
Ratusan warga yang menggelar aksi itu diduga menuntut kewajiban perusahaan mengenai pemberian plasma 20% kepada masyarakat yang diketahui selama ini masih belum dipenuhi oleh pihak perusahaan.
Aksi yang awalnya damai itu berubah anarkis hingga menyebabkan bentrok dengan pihak aparat kepolisian yang mengamankan kegiatan tersebut.
Dari video yang beredar di media sosial, ratusan warga membawa senjata tajam bentrok dengan aparat kepolisian.
Akan tetapi, terlihat didalam video itu belasan mobil milik perusahaan menjadi target perusakan warga dan tidak sedikit kendaraan milik aparat yang ikut dirusak oleh warga.
Selain itu, diduga juga dalam kejadian tersebut, mobil dinas Kapolres Seruyan juga ikut jadi sasaran warga, selain kendaraan milik kantor PT BJAP juga mengalami kerusakan di bagian luar dan dalam.
Sementara untuk penyebab kericuhan diduga berawal akibat salah paham antara warga dan aparat di lapangan.
Terkait adanya aksi ratusan warga itu, Kepala Urusan Tata Usaha PT BJAP, Darso saat dikonfirmasi awak media ini melalui sambungan via WhatsApp tidak ada tanggapan.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Seruyan, Wayan Wiratmaja Swetha saat dikonfirmasi awak media ini melalui sambungan via WhatsApp terkait adanya aksi ratusan warga di PT BJAP hingga terjadi rusuh itu juga tidak ada tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Sementara itu, Menteng Delpris, Ketua Batamad Kabupaten Seruyan yang menyikapi aksi warga di PT BJAP hingga terjadinya rusuh itu mengajak agar Batamad se-Kabupaten Seruyan sesuai dengan tugas dan fungsi Batamad bisa ikut membantu mengawal dan mengamankan perjuangan masyarakat adat.
"Serta meredam situasi agar tetap kondusif juga meminimalisir hal-hal atau kejadian maupun tindakan yang tidak kita inginkan terjadi terhadap masyarakat," imbuhnya. (gan/jp).