Rakoor tersebut dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Barsel, Deddy Winarwan. Ada dua agenda dalam rakoor tersebut. Yaitu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menghadapi masa kemarau dan Pengendalian Inflasi Daerah.

Dalam arahannya, Deddy menyampaikan, menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem di Kabupaten Barsel dalam beberapa bulan ke depan, diharapkan kerja sama seluruh stakeholder untuk bahu membahu dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan seperti beberapa tahun yang lalu yang sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat.

Menurutnya, rakoor ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya memonitoring dan mengevaluasi hal-hal apa saja yang menjadi perhatian terkait dinamika inflasi yang sedang terjadi serta dapat merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga serta meningkatkan ketahanan pangan.

"Sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat," terang Deddy.

“Kita semua harus bersinergi, semua permasalahan kita bahas bersama sehingga bisa dicarikan solusi penanganannya termasuk pendampingan oleh Forkopimda agar Pemkab dalam pelaksanaan kegiatannya bisa sesuai dengan aturan, taat pada hukum dan regulasi,” jelas Deddy.

Adapun isu-isu strategis lainnya yang menjadi pembahasan tambahan terkait permasalahan pembentukan Peraturan Daerah (Perda), percepatan pelaksanaan proyek pembangunan daerah, penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB) Rabies, permasalahan Korupsi, Peradilan Anak, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), penyebaran berita bohong (Hoax), Bhakti TNI, dan permasalahan Isbat Nikah serta Dispensasi Perkawinan terkait penanggulangan Stunting.

Turut hadir dalam rakoor tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Barsel, Enung Irawati, unsur Forkopimda Barsel, Sekretaris Daerah Edy Purwanto, Asisten I Yoga Prasetianto Utomo, Asisten III Mirwansah, Kajari Barsel, Yusuf Sumalong, Ketua Pengadilan Negeri Buntok, Frans Effendi Manurung, Instansi Vertikal terkait dan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Barsel. (adv/dskmnf/zid/jp).