BANJARBARU- Dalam rangka menyukseskan rencana kerja pengendalian emisi dan karbon di Indonesia atau Indoensia's Folu Net Sink (IFNET) 2030, Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel mengadakan Rapat Koordinasi (Rakoor) untuk Penyusunan Proposal Rencana Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan Yang Akan Mendapatkan Dana dari IFNET 2030. Kegiatan dilaksanakan di Aula Rimbawan 1 Dishut Kalsel, Selasa (18/7).
Kadishut Kalsel, Hj Fathimatuzzahra yang langsung memimpin rapat itu menyampaikan, bahwa untuk menyukseskan Folu Net Sink 2030 Kalimantan Selatan, pengendalian Karhutla juga penting diperhatikan agar target penghijauan dan IFNET 2030 dapat tercapai maksimal.
Ia menyampaikan, bahwa tujuan rakoor ini adalah untuk mengumpulkan usulan-usulan program kegiatan untuk pembuatan proposal dalam rangka Pengendalian Karhutla.
"Hal ini agar program Folu Net Sink 2030 di Kalsel dapat berjalan sesuai sasaran/target yang sudah ditetapkan," jelasnya.
Ditempat yang sama, Kasi Kebakaran Hutan dan Lahan Dishut Kalsel, Bambang Marwoto bersama para pejabat lingkup Dishut mengusulkan terkait rencana penambahan Sarana Prasarana Pengendalian Karhutla untuk digunakan oleh 40 Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di Lingkup Dishut Provinsi Kalsel dalam menyukseskan Program IFNET 2030. Usulan ini akan menjadi bahan proposal Dishut untuk nantinya diajukan ke pengelola program IFNET 2030.
Adapun hasil usulan penambahan Sarpras Pengendalian Karhutla yang disepakati itu. Diantaranya Pompa Punggung (Jet Shooter), Gepyok, pakaian seragam, dan sepatu.
Selain itu, juga ditambahkan dalam usulan itu kegiatan Patroli dan Pemadaman Karhutla di Kalsel.
Dengan diadakannya rapat pembahasan usulan kegiatan pengendalian Karhutla berbasis MPA dalam rangka mendukung pencapaian rencana kerja IFNET 2030 Provinsi Kalsel itu, diharapkan dapat menyukseskan program pengendalian emisi dan karbon di Indonesia (Folu Net Sink 2030), yang mana itu juga berkaitan dengan program penghijauan Kalsel yaitu Program Gerakan Revolusi Hijau. (adv/dsht/din/jp).