KUALA KAPUAS- Pada tahun 2019 lalu berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia, prevalensi stunting Kabupaten Kapuas adalah 42,37%. Hal itu adalah tantangan besar yang harus diselesaikan bersama.
Berkaitan hal tersebut, Plt Bupati Kapuas, HM Nafiah Ibnor mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan dan mengoptimalkan segenap sumber daya yang ada terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kapuas.
Sebagaimana diketahui, salah satu prioritas utama pembangunan di Kabupaten Kapuas adalah peningkatan kualitas hidup sumber daya manusia. Dimana untuk mensukseskan hal tersebut, Pemerintah Daerah memfokuskan upaya untuk mengatasi masalah stunting yang menjadi tantangan serius dalam pembangunan manusia di Kabupaten Kapuas.
"Dengan penuh syukur, saya nyatakan bahwa atas pertolongan Allah SWT melalui kerja keras dan kolaborasi seluruh pihak yang terkait, Kabupaten Kapuas berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 25% di tahun 2021 dan 20,1% di tahun 2022,” ungkap Nafiah Ibnor.
Meskipun prevalensi stunting di Kabupaten Kapuas telah turun menjadi 20,1% di tahun 2022, namun menurut Plt Bupati Kapuas, masih perlu ditingkatkan intervensi sensitive dan spesifik pada 5 aspek yang menyasar pada Keluarga Berisiko Stunting.
Diantaranya penyediaan akses sanitasi rumah tangga, penyediaan akses air layak minum bagi rumah tangga, peningkatan ketahanan pangan, perluasan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional, serta peningkatan pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pendidikan gizi dan perubahan perilaku.
"Mari lakukan seluruh upaya secara holistic dan integrative agar konvergen ke arah tujuan yang satu. Kita harus memberikan kontribusi terbaik untuk mendukung pencapaian target nasional penurunan stunting yakni 14% di tahun 2024,” pungkasnya. (hms/rb/hr/jp).