BANJARMASIN- Di era globalisasi saat ini, sektor pendidikan dituntut untuk mampu berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat dan bangsa, serta mendukung peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Namun banyaknya permasalahan di dunia pendidikan membuat BEM FKIP Unlam bertandang ke "rumah banjar”, Kamis (8/6), untuk melakukan audiensi bersama Komisi IV terkait adanya isu penghapusan tenaga guru honorer.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV HM. Lutfi Saifuddin, S.Sos. mengatakan, bahwa masalah pendidikan ini menjadi perhatian kita semua, terutama tentang keresahan para guru honorer yang mana adanya putusan dari Pemerintah Pusat tentang penghapusan honorer yang nantinya akan digantikan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Kami berharap bahwa penghapusan ini diiringi juga dengan pengangkatan otomatis para guru honorer ini sebagai PPPK yang tidak melalui seleksi dan sebagainya. Agar ini bisa menjadi jawaban dari keresahan masyarakat khususnya dari guru-guru honorer,” jelasnya.
Menurut Lutfi, tugas yang paling penting bagi kita sekarang adalah mempersiapkan generasi muda kita menghadapi pertumbuhan ekonomi suatu negara karena perubahan struktur usia penduduknya (Bonus Demografi) ini sangat terkait dengan dunia pendidikan agar kita bisa menciptakan generasi muda yang memenangkan persaingan.
"Melalui dunia pendidikan ini, dasar menjadi pondasi agar menciptakan generasi- generasi digital talens yang mampu melaksanakan tugas dengan baik pada saatnya nanti,” harapnya.
Disamping itu, Politisi Partai Gerindra mengingatkan bahwa kebutuhan guru di Kalimantan Selatan saat ini bukan pada guru guru umum saja tetapi kepada guru yang produktif.
"Semoga nanti nya lulusan kejuruan atau fakultas kejuruan lain yang mau mengisi formatur guru di Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga kebutuhan akan guru produktif di SMK terpenuhi,” tandasnya. (adv/hms/li/jp).