Bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini berharap, raker ini akan menghasilkan buah pikiran serta rencana tindak lanjut yang efisien dan efektif.
Paman Birin pun menyampaikan, bahwa terlepas dari terus naiknya angka harapan hidup, pembangunan kesehatan di Kalsel masih tidak lepas dari berbagai macam tantangan.
Tantangan tersebut diantaranya adalah, upaya pemerataan tenaga kesehatan, serta masih adanya kekosongan tenaga dokter spesialis di beberapa rumah sakit daerah.
Tak lupa juga permasalahan dua penyakit tidak menular, yang justru menjadi penyebab kematian tertinggi di Kalsel.
"Tantangan lainnya yang kita hadapi adalah ancaman penyakit tidak menular. Di mana stroke dan serangan jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Kalsel,” ujarnya.
Selain itu, juga masih ada permasalahan stunting yang terus diupayakan penurunannya, yang meskipun telah berhasil turun drastis di tahun 2022, namun masih harus terus di percepat penanganannya.
"Provinsi Kalsel terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting, guna mengejar target stunting 14 persen di tahun 2024,” terang Paman Birin.
Berdasarkan fakta dan sejumlah situasi terkait isu kesehatan di Kalsel, dirinya berharap hal tersebut dapat menjadi masukan dan dasar dalam penyusunan rencana kerja percepatan transformasi kesehatan di Banua.
Karena menurutnya, pembangunan kesehatan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Hadirnya para direktur utama rumah sakit pengampu yang melaksanakan penandatanganan nota kesepakatan dengan Pemprov Kalsel, menurut Paman Birin juga adalah sebuah kehormatan.
Karena ini merupakan bentuk perhatian Presiden RI, melalui Kementerian Kesehatan dan jajarannya, memperhatikan perkembangan kesehatan di banua, dalam upaya mendukung percepatan progres Ibu Kota Nusantara (IKN) baru.
"Para direktur rumah sakit yang datang ke Kalsel hari ini, bukan sekedar datang, tapi saya meyakini ini adalah upaya mendukung upaya percepatan IKN baru, dengan Kalsel sebagai gerbangnya, Kalsel Babussalam,” ujar Paman Birin.
Melalui kegiatan ini, dirinya berharap akan menjadi mindset seluruh pihak terkait dan juga masyarakat, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang sehat.
"Mudahan akan menjadi mindset kita bersama, bahwa ternyata bangsa yang besar adalah bangsa yang sehat. Sehat menjadi modal dasar bagi kita semua,” harap Paman Birin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr Diauddin mengatakan, bahwa kegiatan rakerda yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini akan diisi materi dari beberapa direktur utama sejumlah rumah sakit pengampu yang nantinya akan bekerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit di Kalsel.
"Dihadiri para direktur utama rumah sakit pengampu dari Jakarta. Ada dari rumah sakit kanker, jantung, jiwa, paru dan rumah sakit khusus lainnya,” ujarnya.
Nantinya ujar Diauddin, diharapkan bila ada masyarakat banua yang sakit, bisa ditangani langsung di rumah sakit daerah Kalsel, tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit di Pulau Jawa atau Jakarta.
Dirinya juga menyampaikan, bahwa di tanggal 22 Juni 2023 nanti, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, direncanakan akan hadir untuk turut memberikan materi.
Raker ini diikuti instansi vertikal, para dokter, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se- Kalsel, RSUD serta berbagai organisasi kesehatan. (adv/adpm/jp).