BANJARBARU- Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Rutin yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri RI dan diikuti oleh seluruh kepala daerah kabupaten kota dan provinsi se-Indonesia melalui virtual, di Command Center Banjarbaru.
"Rapat koordinasi rutin ini untuk pengendalian inflasi seluruh Indonesia bersama kementerian teknis terkait dan kepala daerah,” kata Roy Rizali Anwar, Selasa (4/4).
Rapat kali didampingi juga oleh Kabag Kebijakan Biro Perekonomian, Perwakilan BPS Kalsel, Kadin Kalsel dan jajaran lainnya.
Sementara itu, dalam rakor dipaparkan mengenai Inflasi Bulan Ramadan dan Lebaran yang disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pusat, Pudji Ismartini menyebutkan, sebaran inflasi Maret 2023 menurut wilayah (yoy) dan komoditas penyumbang andil terbesar berdasarkan pulau.
Untuk Kalimantan disebutkan inflasi tertinggi yakni Kabupaten Kotabaru sebesar 7,40 persen, komoditas andil terbesar yakni tarif angkutan udara 1,38 persen, beras 1,09 persen, bensin 0,82 persen, bahan bakar ruta 0,66 persen dan rokok kretek filter 0,53 persen.
"Sedangkan kondisi inflasi provinsi dan kabupaten/kota untuk bulan Maret 2023, Provinsi Kalimantan Selatan berada di peringkat ketiga setelah Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur,” tuturnya.
Disebutkan pula 10 daftar untuk kondisi inflasi kabupaten/kota, Kabupaten Kotabaru berada di puncak tertinggi nasional dengan nilai 7,40 (yoy)
"Lalu Kota Banjarmasin menduduki peringkat kelima nasional dengan nilai 6,61,” ujarnya. (adv/adpm/jp).