BUNTOK- Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Pemkab Barsel) menerima kunjungan kerja (kunker) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Barsel, di Aula Sekretariat Daerah Barsel, Jumat (14/4).
"Ada beberapa langkah dan inovasi yang telah kami paparkan. Juga ada yang harus dilakukan yakni saran dan masukan dari BKKBN,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Barsel, Lisda Arriyana.
Lisda berharap, hasil dari evaluasi ini bisa ditindaklanjuti sehingga dapat memaksimalkan upaya percepatan penurunan stunting di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus tersebut.
Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Kalimantan Tengah, Jeanny Yola Winokan mengatakan, secara umum penanganan stunting di Barsel sangat luar biasa dari sebelumnya, dan juga sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) untuk mewujudkan Kalteng Ela Hindai Stunting.
"Kurang lebih 55 indikator penanganan stunting yang harus ditetapkan untuk dievaluasi oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Saya lihat sudah terjadi sinkronisasi dan implementasi yang cukup kuat, sambil berjalannya program ada beberapa inovasi dilakukan oleh Pj bupati dan perangkatnya,” ujarnya.
Jeanny menambahkan, 55 indikator tersebut berada di tingkat kabupaten dan tingkat desa berupa intervensi spesifik, yang nantinya mampu memaksimalkan posyandu yang ada, sehingga semua keluarga yang memiliki balita maupun ibu hamil dikontrol di posyandu, dan tercatat by name by addres melalui aplikasi e-posyandu.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Barsel, Edy Purwanto, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Barsel, Yoga Prasetianto Utomo, sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Barsel, serta Camat se-Barito Selatan. (dskmnf/jp).