BANJARMASIN- Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengintruksikan kepada salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel yaitu UPTD Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi Provinsi Kalsel untuk terus memberikan pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) secara maksimal di saat Ramadan 1444 H.
Kepala UPTD PLDPI Provinsi Kalsel, Sri Mawarni mengungkapkan, di bulan ramadan ada perubahan jam pelayanan seperti hari biasanya.
"Di luar ramadan, untuk pelayanan anak dan konsultasi kita buka mulai jam 08.00sampai 15.45 siang. Akan tetapi di bulan ramadan jam tutup nya di majukan,” ucapnya, Banjarmasin, Kamis (30/3).
Ia menerangkan, kalau saat bulan ramadan ada perubahan sesuai surat edaran Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan nomor : 100.3.4.1/00492 ORG Tahun 2023. Jadi jam pelayanan anak diubah menjadi dari pukul 08.00 hingga 12.00 wita dan jam pelayanan konsultasi dari 08.00 hinga 15.00 wita.
Pihaknya mengatakan, saat ini di PLDPI memberikan pelayanan kepada 83 anak dari umur 2 hingga 8 tahun yang tersebar di 13 Kab/Kota dengan berbagai macan layanan.
"Saat ini PLDPI Kalsel memiliki empat layanan terapi, yakni Intervensi Pengembangan Perilaku, Intervensi Pengembangan Wicara, Intervensi Pengembangan Okupasi, dan Fisioterapi,” tuturnya.
Mawarni mengungkapkan, dengan layanan yang dimiliki PLDPI, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Seksi Intervensi Terpadu, Slamet Riadi menambahkan, selain memberikan pelayanan di dalam kantor, pada bulan ramadan ini pihaknya juga melakukan kegiatan home visit.
"Program ini merupakan salah satu cara supaya dapat mempercepat perkembangan anak – anak yang belajar di PLDPI,” terangnya.
Ia menjelaskan, kegiatan home visit ini dilaksanakan dua kali dalan satu tahun untuk mengontrol perkembangan anak pada saat di rumah.
"Kunjungan ini dilakukan pada saat awal semester dan akhir semester pembelajaran, supaya kita bisa melihat perkembangan anak. Tetapi, para terapis juga selalu berkomunikasi dengan orang tua apa saja kegiatan anak di rumah,” pungkasnya. (adv/adpm/jp).