"Jadi tahun 2023 ini, kami dapat anggaran Rp150 miliar untuk jalan tersebut. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memasang sejumlah box culvert dan pengaspalan jalan. Target tahun depan jalan sudah tersambung, tidak lagi terpisah oleh sungai,” kata Kadis PUPR Kalsel, Ahmad Solhan, di Banjarbaru, Rabu (29/3).

Menurutnya, untuk menyambungkan jalan Banjarbaru-Batulicin masih perlu membangun empat jembatan. "Targetnya tahun depan bisa dibangun, mudah-mudahan ada anggarannya,” ujarnya.

Sedangkan untuk pekerjaan tahun ini, ada sekitar enam box culvert dipasang di beberapa titik untuk menyambungkan jalan yang dipisahkan oleh sungai-sungai kecil tersebut.

"Kami juga akan mengaspal jalan sekitar 15 km,” ungkapnya.

Lalu, apabila pengaspalan rampung, maka masih ada sekitar 60 kilometer jalan yang belum diaspal.

"Karena saat ini baru 25 kilometer yang teraspal sejak tahun 2019-2022,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pembangunan jalan Banjarbaru– Batulicin masih memerlukan anggaran besar. Apalagi, pemerintah masih menggunakan APBD, karena belum ada pemodal yang bersedia berinvestasi.

"Mungkin karena dihitung lalu lintas ke sana masih sepi. Kecuali suatu saat nanti, ibu kota negara di Kaltim sudah jadi dan kawasan industri Batulicin berkembang, maka lalu lintas ke sana akan ramai,” katanya.

Oleh sebab itu, pemerintah akan terus membangun jalan bebas hambatan secara bertahap setiap tahunnya. “Tahun lalu, Rp70 miliar anggaran dikucurkan untuk pengaspalan sekitar km,” terangnya.

Apabila akses jalan Banjarbaru-Batulicin selesai, maka jarak tempuh akan lebih singkat sekitar 2 hingga 3 jam. Sedangkan lewat jalan biasa, membutuhkan waktu 5 sampai 6 jam untuk ke Banjarbaru atau sebaliknya ke Batulicin. (adv/adpm/jp).