BANJARBARU– Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Program Gerakan Revolusi Hijau 2023, di Aula Rimbawan 1 Dishut Kalsel secara virtual zoom meeting, Senin (27/3).
Rapat tersebut untuk menyukseskan Program Gerakan Revolusi Hijau di Kalimantan Selatan yang dimana hal tersebut adalah sebuah strategi untuk mengurangi lahan kritis dan mencapai target tutupan lahan melalui Program Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H.Sahbirin Noor sejak 2017 lalu.
Dipimpin langsung Kadishut Provinsi Kalsel, Hj Fathimatuzzahra. Rakor tersebut diikuti perwakilan BPDASHL Barito, dan UPTD/KPH dilingkup Dishut Kalsel.
Hj Fathimatuzzahra menyampaikan, bahwa target penanaman Revolusi Hijau di Kalimantan Selatan tiap tahunnya adalah 20.000 HA keatas dan target paling besarnya mencapai 32.000 HA.
"Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini, diharapkan agar dapat lebih memaksimalkan lagi target penanaman di tahun 2023," harapnya.
"Intinya kita akan mendiskusikan rencana kebutuhan bibit untuk kegiatan penanaman yang akan kita laksanakan di tahun 2023 dalam rangka Gerakan Revolusi Hijau," tambah Aya Sapaan akrab Hj Fathimatuzzahra.
Dalam rakor Gerakan Revolusi Hijau tersebut, juga dilakukan diskusi kebutuhan bibit di tiap Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di lingkup Dishut Kalsel.
Selain mendiskusikan kebutuhan bibit tanaman untuk penanaman Tahun 2023 yang akan dilaksanakan di tiap KPH lingkup Dishut Kalsel. Dalam rakor tersebut juga membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan untuk menemukan kritik dan saran guna memaksimalkan capaian target penanaman/penghijauan 2023 dalam rangka Gerakan Revolusi Hijau. (dsht/din/jp).