BREAKING NEWS

Sabtu, 01 Mei 2021

Anggota DPRD Bartim Wahyudinnoor, serapan PAD Bartim terendah se Kalteng

TAMIANG LAYANG- Anggota DPRD  Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Wahyudinnoor SP, MP, menilai eksekutif belum bisa bekerja dengan baik. Karena, pada triwulan pertama Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya tercapai 1,31 persen.

"Realisasi penerimaan PAD Barito Timur dari target realisasi Rp110 miliar, baru terealisasi cuma Rp1,4 miliar atau 1,31 persen per tanggal 31 Maret 2021. Dan itu menunjukkan dalam hal ini eksekutif belum bisa bekerja dengan baik, nah ini yang menjadi tanda tanya, ada apa sebenarnya," kata Wahyudinnoor melalui via WhatsApp, Sabtu (1/5/2021).

Menurutnya, dari 14 kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah, per tanggal 31 Maret 2021, Bartim adalah paling rendah pencapaian PAD nya. Karena itu, DPRD sudah beberapa kali rapat kerja untuk mendorong peningkatan PAD.

"Sangat disayangkan PAD kita kalau tidak bisa mengoptimalkan dari sumber yang ada, seperti dari Perhubungan, Penerangan Jalan Umum (PJU), Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (PPhTB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Baru (BPHTB), Rumah Sakit dan pajak-pajak lainnya," ujarnya.

Lanjutnya, ini gambaran lemahnya kinerja eksekutif dalam realisasi penerimaan PAD, dibandingkan dengan kabupaten pemekaran lainnya, yang usianya sama dengan Bartim, seperti Gunung Mas realisasi PAD mereka sudah mencapai 69 persen dari target Rp64 miliar, dan mereka sudah mencapai Rp44 miliar. 

Kemudian, di Kabupaten Murung Raya yang sudah pencapaian target realisasi PAD sebesar 26 persen lebih dari target Rp73 miliar, dan dicapai sudah hampir Rp20 miliar.

"Karena itu, kita berharap kepada pihak eksekutif untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga PAD akan bisa meningkat. Kita sangat sayangkan kerena dari target PAD dan realisasi sangat jauh sekali," harap Wahyudinnoor.

Menurutnya, dalam hal ini Bupati sebagai kepala eksekutif, harus membangun strategi dan membuat terobosan. Selain itu, juga koreksi kenapa hal ini terjadi.

"Kita berharap ini menjadi perhatian serius, sehingga daerah kita tidak tertinggal dari daerah yang lain, terutama daerah yang usia pemekarannya sama," demikian Wahyudinnoor. (zi/af/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes