Dalam kunjungan ini, juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Kantor Staf Pesiden (KSP) Moeldoko, jajaran pihak Kementerian serta Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran dan Pemerintah setempat.
Usai melakukan peninjauan, Luhut Pandjaitan mengungkapkan, bahwa kedatangannya ke lokasi Blok A5 di Desa Bentuk Jaya ini adalah untuk melihat secara langsung pengembangan lahan Food Estate yang ada diwilayah Kabupaten Kapuas.
"Kawasan Food Estate Kalteng berfokus di wilayah pengembangan lahan gambut sehingga bersinergi dengan pihak Kementerian Pertanian (Kementan), PUPR dan Kementerian Desa serta berkolaborasi antara Tim riset yakni professor ahli Food Estate dengan Universitas di Palangkaraya dan ini semua saya kira prosesnya sudah bagus,” ungkap Luhut.
Dirinya pun menuturkan untuk Food Estate ini akan menerapkan sistem yang modern, yakni akan dilakukan dengan AI atau artificial intelligence.
"Sehingga penggunaan pupuk dan penyebaran pupuk serta lain sebagainya dapat diatur. Jadi kalau kita lakukan ini segera akan memberikan kontribusi pada ketahanan pangan kita," ujarnya.
Luhut juga meminta agar tata kelola pengolahan naik turunnya air disikapi secara serius karna ketersediaan air sangat penting untuk keberhasilan lahan pertanian. Tidak hanya itu sistem air juga harus terus dijaga, baik itu pada musim hujan maupun musim kemarau.
"Nanti airnya itu bisa diatur demikian rupa sehingga tidak menyebabkan kebanjiran pada lahan pertanian dan air itu juga bisa ditampung untuk digunakan menghindari kebakaran," katanya.
"Lokasi Blok A5 di Desa Bentuk Jaya ini merupakan bagian terakhir yang akan segera ditanami dari total target 30.000 hektar," ujar Mentan.
Pada kunjungan ini, selain melakukan peninjauan lokasi penanaman dan olah lahan, rombongan Kementerian juga meninjau lokasi bengkel alsintan Food Estate dan mengecekan progres infrastruktur irigasi yang ada dilokasi tersebut. (rb/jp).