BREAKING NEWS

Senin, 11 Januari 2021

Komisi IV DPRD Kalsel pelajari kendala Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

BANJARMASIN- Pandemi Covid-19 di Indonesia yang secara resmi diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Kamis, (02/03/19) yang lalu mengakibatkan dunia pendidikan di Indonesia menjadi terdampak. 

Hal ini tentunya menjadi perhatian Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Setelah sebelumnya melakukan kajian penanganan dampak covid-19 ke Daerah Istimewa Yogjakarya pada bulan Desember 2020 lalu, kini giliran SMA Negeri 2 Tanjung, Kabupaten Tabalong disambangi oleh Komisi IV DPRD Kalsel pada Senin, (11/01) pagi.

Dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H. Iberahim Noor, S.E., bahwa tujuan rombongannya bertandang ke SMA Negeri 2 Tanjung ini adalah untuk mempertajam kajian terhadap sistem pendidikan di SMA Negeri 2 Tanjung yang direncanakan akan melaksanakan kegiatan tatap muka," katanya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi, S.P., mengemukakan bahwa secara pribadi, ia menganggap bahwa pembelajaran tatap muka lebih efektif dibandingkan dengan sistem daring jika dilihat dari sisi keterbatasan yang ada. 

"Namun karena kondisi kasus covid-19 yang masih mengalami naik turun, terlebih Kalimantan Selatan sempat menjadi 10 besar persebaran covid-19, mengakibatkan perlu adanya pertimbangan lagi,” ujar Firman Yusi yang juga alumni SMA Negeri 2 Tabalong lulusan tahun 1993 ini.

Dijelaskan Firman Yusi, bahwa hasil yang didapatkan dalam pertemuan ini akan dikomunikasikan sertadikoordinasikan ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel," jelasnya.



Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tanjung, H. Hidayat, S.Pd. menjelaskan bahwa pihaknya banyak sekali menemukan kendala dalam proses perjalanan melaksanakan belajar mengajar menggunakan sistem online. 

"Kendala ini berkaitan dengan kondisi siswa dan siswi yang diantaranya ada beberapa yang tidak memiliki perangkat penunjang seperti laptop maupun gawai pintar. Selain itu juga kondisi geografis yang beragam di Kabupaten Tabalong mengakibatkan ada beberapa wilayah yang masih belum secara sempurna terpapar sinyal (internet),” kata H. Hidayat, S.Pd.

Dijelaskan dia, bahwa pembelajaran tatap muka yang semula direncanakan dilaksanakan awal tahun 2021 oleh SMA Negeri 2 Tanjung ini ternyata masih terkendala oleh surat edaran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

"Hal ini karena adanya himbauan untuk tidak terburu buru menyelenggarakan pembelajaran tatap muka yang dikarenakan adanya peningkatan kasus covid-19 di beberapa wilayah," jelasnya. (ra/mah/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes