TAMIANG LAYANG - Disaat pandemi covid-19, pertanian menjadi penyangga ekonomi, khususnya di Kabupaten Barito Timur. 

"5 tahun terakhir ini, gambaran struktur ekonomi di Kabupaten Barito Timur didominasi oleh lima kategori lapangan usaha, yakni pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan dan konstruksi atau perdagangan besar, namun di saat pandemi covid-19 ini, hanya sektor pertanian sebagai penyumbang tinggi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB)," ungkap Riza di Tamiang Layang, Rabu (12/08/2020).

Riza menjelaskan, bahwa tetap meningkatnya sektor pertanian ini merupakan hasil kerja keras petani, penyuluh pertanian lapangan serta seluruh stakeholder pertanian.

"Kita ucapkan terimakasih atas kerja keras dan tulus semua pihak di tengah pandemi covid-19 untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 120.000 penduduk Kabupaten Barito Timur. Mari kita tetap bekerja keras dan ikhlas untuk mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Barito Timur," imbuhnya.

Riza juga berharap, agar pemerintah daerah setempat untuk terus mendorong sektor pertanian tetap bertumbuh positif saat pandemi covid-19 ini," tandasnya. 

Untuk diketahui, Data Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Kalimantan Tengah atas dasar harga berlaku atau ADHB sektor pertanian tumbuh pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp7,921 Triliun.

Kuartal yang sama tahun 2019 angka PDRB ADHB sebesar Rp7,246 triliun, pertumbuhan sektor pertanian tahun ini bertumbuh positif atau meningkat meski di tengah pandemi covid-19 dan sektor lain mengalami perlambatan.

Berdasarkan data yang dirilis BPS Kalteng bulan Juli 2020, pada tahun 2019 empat kabupaten di Kalimantan Tengah mengalami surplus beras, yakni Kabupaten Barito Timur, Katingan, Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas.

"Barito Timur mengalami surplus beras 1.000 ton pada tahun 2019, mudah-mudahan cuaca tahun ini tetap baik sehingga tetap surplus," jelas Riza.(zi/jp).