BREAKING NEWS

Minggu, 17 Mei 2020

Mentan RI Tawarkan Konsep Percepatan dan Optimasi Lahan Pertanian Batola

MARABAHAN- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (16/05/2020).

Kehadiran SYL yang didampingi sejumlah Dirjen dan staf ahli di Batola itu, selain meninjau lahan pertanian padi milik Gapoktan Surya Indah, di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, sekaligus menawarkan konsep optimasi dan percepatan pertanian.

"Setelah melihat di lapangan, apa yang dilakukan pak gubernur dan bupati. Kelihatannya di Kalsel yang memiliki lahan pertanian sekitar 300.000 hektar ini, mampu diandalkan untuk dijadikan bagian dari ketahanan pangan nasional,” ucapnya di hadapan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.

SYL menilai, kondisi pertanian di Batola cukup memadai dan sangat menjanjikan. Oleh karena itu, ia mengharapkan segera membuat kesepakatan konsep optimasi. Sedangkan penggarapannya diharapkan bisa secepatnya atau paling tidak dimulai panen berikutnya.

"Nanti kita buat kesepakatan dengan konsepsi bersama mulai dari pusat, provinsi, dan kabupaten. Saya juga bersedia tempatkan 2, 3 atau 4 profesor untuk membantu membuat konsepsi itu,” jelasnya.

Melalui konsep optimasi yang dilakukan tersebut, ia berharap hasil pertanian yang dilakukan bisa lebih besar dari apa yang telah dicapai selama ini.

Terlebih, pertanian yang diterapkan juga menerapkan pola tumpang sari, seperti tanaman jeruk, sayur mayur, dan lainnya yang bisa menambah pendapatan petani.

Dikesempatan kunjungan tersebut, SYL juga menyinggung tentang Program KUR. Ia mengatakan, anggaran KUR yang dimiliki Kalsel senilai Rp100 miliar bisa dimanfaatkan dalam program percepatan dan optimalisasi pertanian.
Sedangkan Kementan sendiri mempunyai anggaran mencapai Rp30 triliun, ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor sangat menyambut baik atas tawaran dari Kementan SYL. Ia bersedia melakukan kerjasama termasuk kesepakatan konsepsi yang direncanakan bersama.


Sebelumnya, Gubernur mengucapkan terima kasih atas kesediaan Mentan ke beberapa daerah di Kalsel. Ia berharap, kehadiran menteri semakin memberi semangat dan tekad petani di Kalsel untuk terus mengembangkan dan memajukan pertanian, khususnya padi," kata Gubernur.

Gubernur yang akrap disapa Paman Birin itu mengatakan, selama 5 tahun terakhir, produksi padi di Kalsel tak pernah kurang dari 2 juta ton, sehingga selalu surplus.

Ia mengutarakan, secara nasional Kalsel menempati urutan 10 dari 22 provinsi penyangga beras nasional, meskipun luas wilayahnya paling kecil di Kalimantan.

Semua itu bisa dicapai, sebutnya, berkat kesungguhan dan keseriusan para petani dalam mengelola persawahan, serta berkat dukungan pihak Kementan termasuk dengan Program Serasi yang sedang dijalankan," jelas Paman Birin sapaan Akrab Gubernur Kalsel itu.

Selain itu Bupati Batola, Hj Normiliyani sendiri menyatakan menunggu konsep percepatan yang dilakukan Pemprov Kalsel, sesuai instruksi Mentan.

"Terkait kuota KUR yang dimiliki Kalsel, persetujuan Batola mendapat porsi yang besar lantaran lahan juga lebih luas," tandasnya.

Dalam kunjungan Mentan SYL di Batola itu juga berisi penyerahan sejumlah bantuan, diantaranya alat panen otomatis Combine Harvester, bibit benih padi unggul kepada Kelompok Tani Karya Indah Karang Indah, dan handtracktor kepada UPJA Amanah Desa Karang Indah, pungkasnya.(hmp-batola/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes