"Kita belum tahu, dari mana saja dana yang dirasionaliasi, dan ada berapa anggarannya serta penggunaannya untuk kemana saja," ucapnya.
Nur Sulistio juga menambahkan, pihaknya sudah mengirim surat sebanyak dua kali, pertama masalah penjelasan realokasi anggaran, dari mana saja sumber anggaranya, dan surat kedua kita kirimkan lagi, ungkapnya.
Menurut Ketua DPRD Bartim, dari balasan kedua surat tersebut, untuk pertama pemkab membalas dengan menyatakan merealokasi dana sebesar Rp61 M untuk penanganan covid-19, tapi masih tidak lengkap dan tidak sempurna.
Selain itu, untuk balasan surat kedua, pemkab membalas tapi juga tidak sempurna. Bahkan pemkab menyampaikan pelaporan dan permintaan persetujuan ke pihak DPRD, jelas Nur Sulistio.
Ia juga mengatakan, pemkab belum juga menyampaikan berapa anggaran yang riil di realokasikan.
"Seharusnya TAPD cepat mengajukan perubahan anggaran, selanjutnya sampaikan ke pihak legislatif," tegasnya.
Nur Sulistio menjelaskan, pemkab seharusnya menyampaikan dana yang telah di realokasikan, serta dari mana saja dana tersebut.
"Jika pemkab mengajukan, kita pelajari dulu lah, apakah efektif. Akan tetapi, sampai saat ini, DPRD saja tidak tahu berapa dana riilnya, dan asalnya dari mana saja, serta peruntukannya untuk apa saja," ungkapnya.
Nur Sulistio berharap, agar pemerintah daerah secepatnya menyampaikan rincian dana tersebut, dalam hal ini dari realokasi anggarannya, dari mana saja dan penggunaanya untuk apa saja.
"Ini keadaan tanggap darurat, dan seharusnya pemerintah daerah cepat dalam penanganannya," harapnya.
Selain itu Bupati Bartim Ampera A.Y Mebas, mengatakan terkait dengan hal tersebut, akan kita sampaikan dihumas Gugus tugas Covid-19 Kabupaten Barito Timur, saat dihubungi Jurnalispost Online lewat WhatsAppnya.(zi/jp).
