BREAKING NEWS

Selasa, 03 Maret 2020

Perlu Perhatian Terhadap Peningkatan Angka Indeks Pembangunan Pemuda



BANJARMASIN- Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel. Lutfi Saifuddin, menjadi narasumber pada pelaksanaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Forum SKPD Bidang Kepemudaan dan Bidang Keolahragaan Antara Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota serta Mitra Kerja Bidang Kepemudaan dan Bidang Keolahragaan se-Kalimantan Selatan Tahun 2020, kegiatan berlangsung di Hotel Rodhita Banjarmasin. (12/02).

“Rakernis di selenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Kalsel. Rakernis kali ini, dalam  rangka memberikan masukkan untuk sinergitas rencana program dan kegiatan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Mitra Kerja Bidang Kepemudaan dan Bidang Keolahragaan,”Ungkapnya.
Sebagai narasumber H. Lutfi Saifuddin pun, telah memberikan pemikiran-pemikiran di antaranya adalah perlu perhatian serius terhadap peningkatan angka indeks pembangunan pemuda melalui kerjasama lintas sektor dan instansi, jelasnya.

Ketua Komisi IV, Lutfi Saifuddin menambahkan bahwa arah kebijakannya harus menuju peningkatan hal-hal terhadap indikator tersebut, salah satunya masih kurangnya dunia pendidikan pada usia standar sekolah baru, delapan tahun artinya akses pendidikan masih kurang. 

“Karena Pemuda-Pemuda kita belum terlatih dan bekerja karena akibat dari putus sekolah lalu mereka menganggur karena pendidikannya rendah,” jelas H. Lutfi sapaan akrab politisi dari partai Gerindra ini.

Maka dari itu peran dari Balai Latihan Kerja (BLK red)  yang melatih memberikan keterampilan jangan dibatasi hanya untuk lulusan SMA, dan hal itu hendaknya kebijakan pendidikan minimal terkait itu dihapus, kasihan bagi adik-adik lulusan SD, SMP tidak bisa mendapatkan pelatihan di BLK, ucapnya. 

Menurut Lutfi, indikator lain mengenai masalah pernikahan dini. “Keterlibatan organisasi kepemudaan di tingkat kabupaten sampai desa-desa bisa kita sosialisasikan menjadi juru kampanye untuk menyuarakan bahwa begitu tidak baiknya pernikahan dini bukan saja kesehatan reproduksi tapi terkait masalah ekonomi,sosial ,budaya dan lain-lain karena itu pernikahan yang prematur,” pungkasnya. (Sar/Mzr/jp)

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes