TAMIANG LAYANG- Wakil
Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah. Habib Said Abdul Saleh Al Qadry,
mengatakan objek wisata susur sungai yang menggunakan sampan atau perahu kecil
di Patai Suku Hawa (Pasuha), Desa Pulau Patai, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten
Bartim bisa menjadi wisata favorit yang mampu meningkatkan roda perekonomian
masyarakat.
“Saya mewakili Pemkab
Bartim, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa, Karang Taruna Desa,
Kelompok Sadar Wisata dan masyarakat di Desa Pulau Patai yang bekerja sama untuk
membangun objek wisata Pasuha, sehingga menjadi salah satu lokasi kunjungan wisata
favorit masyarakat,” ucap Habib Saleh kepada beberapa awak media usai kegiatan.
Menurutnya, hal ini merupakan
upaya dan terobosan dari masyarakat Desa Pulau Patai, dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, melalui kegiatan pengelolaan parkir, sewa klotok,
sewa jukung dan penjualan makanan, sehingga membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat sekitar.
Habib Saleh juga berharap,
semoga objek wisata Pasuha yang ada di Desa Pulau Patai Kabupaten Bartim ini, dapat
di kembangkan menjadi objek wisata alam, serta wisata budaya, dan wisata
religi, sehingga sangat potensial untuk di kembangkan sebagai pariwisata
daerah, ungkapnya.
“Namun juga perlu dilaksanakan
pengelolaan yang maksimal, sehingga perlu melibatkan semua pihak baik itu pemerintah,
pihak swasta dan masyarakat,” Jelas Wakil Bupati Bartim.
Selain itu, Kepala
Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bartim Forty
Rickyano, menambahkan objek wisata susur Sungai Pasuha ini, dirintis sejak
November 2019 lalu dan mulai berjalan sejak Januari 2020 tadi.
“Maka dalam
pengembangannya nanti di perlukan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah,
memang pada saat ini, dibangun melalui gotong royong warga setempat saja,” ucap
Forty.
Dia juga mengatakan untuk
susur sungai terdapat beberapa bantuan perahu dari pejabat Pemkab Bartim, serta
pihak swasta. Sehingga kedepannya, satuan organisasi perangat daerah, di harapkan
bisa ikut berpartisipasi memberikan bantuan atau sumbangan fasilitas pendukung objek
wisata Pasuha tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup
Bartim, ikut berpartisipasi membantu dengan menyediakan empat tempat sampah, sehingga
Para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan di area wisata Pasuha maupun
langsung ke Sungai Patai.
“Objek wisata Pasuha
saat ini, memiliki luas 20 hektare dari luas Desa Pulau Patai 182,86
kilometer². Memang saat ini pada akhir pekan yaitu Sabtu dan minggu, kunjungan orang
ke wisata Pasuha membludak, terhitung dari Januari dan Februari tadi, yaitu
rata-rata jumlah pengunjung 200 orang lebih perhari,” jelasnya.
Sehingga perlu ada
fasilitas tambahan, seperti kamar ganti, toilet dan peralatan keamanan lainnya,
agar di harapkan semua pihak bisa berpartisipasi membantu dalam pengembangan
objek wisata Pasuha tersebut, pungkasnya. (zi/la/jp).