BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H
Ibnu Sina, membuka secara resmi seminar yang digelar oleh Ikatan Nasional Tenaga
Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) Kalimantan Selatan dengan tema.
Intakindo
siap mendukung pembangunan infrastruktur IKN dengan implementasi
buildinginformationmodelling (BIM), kegiatan pun berlangsung di Aula Kayuh
Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Sabtu (14/03).
Kegiatan tersebut, di hadiri oleh Ketua
Umum Intakindo Dr Ir Djoko Supriyono, Ketua LPJK Kalsel, Ir H Subhan Syarif, serta
Ketua DPP Intakindo Kalsel, Nanda Febrian Pratamajaya, dan Manajer Eksekutif
LPJK Kalsel Drs H Syahdi Rasyid.
Untuk narasumber adalah Syamsul Arifin
dari Institut BIM Indonesia, Ir Patmo Suryo dari Balai Sarana Permukiman
Wilayah Kalsel, Widiastuti Kamila dari Dinas PUPR Kota Banjarmasin dan Yohanes
Christian Sitompul mewakili kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Kalsel.
Dalam sambutannya, Walikota Banjarmasin,
H. Ibnu Sina memaparkan suasana Negara Indonesia menjadi satu kesatuan yang
sangat luar biasa, dia juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Presiden RI
yang sudah menetapkan pulau kalimantan menjadi salah satu masa depan negara
yaitu menjadi ibu kota negara.
“Maka dari itu Banjarmasin sebagai
penyangga dan pintu gerbang ibu kota negara, memang selama ini Banjarmasin
sudah jadi pintu gerbang masuknya barang dari pulau-pulau Jawa utamanya
Surabaya,” jelasnya.
H Ibnu Sina juga mengungkapkan sebuah
visi yang luar biasa yaitu forestcity, dimana maksudnya adalah hutan Kalimantan
tetap terjaga. “Karena kita juga punya kebanggaan bahwa ibukota disini dan akan
menjadi bukti bahwa ini kejayaan Indonesia di masa depan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di kota yang berjuluk
kota seribu sungai ini, menambahkan dalam hal ini untuk membangun Kalimantan
secara keseluruhan kita perlu sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk
Intakindo utamanya di kota Banjarmasin.
“Selamat dan sukses dalam seminarnya,
saya rasa ini baru pertama kali di Banjarmasin, dan mudah-mudahan berjalan dengan
lancar,” harapnya.
Dia juga menjelaskan seminar ini, juga
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para tenaga ahli secara multi disiplin
mengenai peraturan terkait khususnya pengetahuan akan keprofesian bidang
konstruksi yang menjembatani pelaku konstruksi (Konsultan dengan Kontraktor).