BREAKING NEWS

Minggu, 01 Maret 2020

Bupati Prihatin Batola Peringkat 11 Kota Layak Anak



MARABAHAN- Bupati Batola Hj. Noormiliyani AS menaruh keprihatinan mendalam atas capaian Kota Layak Anak (KLA), tahun 2019 Kabupaten Barito Kuala, yang menempati urutan ke-11 dari 13 kabupaten/kota se-kalsel. 

“Ini betul-betul menjadikan keprihatinan bagi saya.”ucap Noormiliyani saat membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2020 di Aula Selidah Kantor Bupati Batola, Senin (24/02). 

Sebagai wujud keprihatinan itu pula, Noormiliyani memberikan pemikiran untuk mengintegrasikan 4 pengelolaan program nasional berupa Sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat (KS), Sekolah Ramah Anak, dan Sekolah Taat Hukum menjadi satu. 

Noormiliyani berpandangan, dalam mencapai Kota Layak Anak harus difokuskan pada satu kecamatan seperti di Kecamatan Marabahan. Di tempat itu nantinya disediakan sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria.

“Dari sekian sekolah itu dilakukan inventarisasi serta dijadikan satu agar memudahkan inventarisasi serta melakukan pembinaan dan pengelolalan,” ucapnya.

Sedangkan pihak yang melakukan pembinaan dan pengelolaan, sebutnya, disesuaikan dengan SKPD terkait serta program dan kegiatan yang memenuhi kriteria.

Terkait kegiatan rakor yang dilaksanakan, Noormiliyani menyatakan, ia akan ikut mendampingi hingga rapat berakhir. Agar keputusan yang diperoleh benar-benar memberikan hasil yang bisa mendorong Kabupaten Batola sebagai Kota Layak Anak. 

“Dalam merumuskan kegiatan kita jangan terpaku  pada 4 kluster dan 24 indikator yang ditetapkan Kementerian PPPA, namun perlu diprioritaskan kecamatan atau desa yang sudah memiliki sekolah yang memenuhi kriteria untuk di tindaklanjuti menjadi KLA,” katanya. 

Rakor Gugus Tugas Kabupaten Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2020 di ikuti 150 peserta yang berasal dari SKPD terkait, instansi vertikal, camat se-Batola, Ketua TP-PKK Kabupaten dan Kecamatan, pimpinan puskesmas, organisasi wanita lainnya, Forum Anak Daerah.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP2A) Batola, Harliani mengatakan, rakor yang menghadirkan nara sumber Kepala Bappelitbang Batola ini, bertujuan untuk meningkatnya pemahaman terhadap kebijakan program dan kegiatan dalam mendukung terwujudnya KLA, pungkasnya.(hms-batola/jp)

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes