BREAKING NEWS

Kamis, 27 Februari 2020

Pemko Banjarmasin Jejaki Kerjasama dengan Jepang



BANJARMASIN - Pemko Banjarmasin mulai melakukan penjejakan kerjasama dengan Kaikoukai Healthcare, Nagoya, di Jepang.

Kerjasama itu nantinya tidak hanya mencakup masalah peningkatan mutu pelayanan kesehatan semata, tetapi juga akan mencakup soal kemungkinan adanya kerjasama dalam bidang pelatihan tenaga medis.

“Pemko Banjarmasin siap bekerjasama untuk peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Sultan Suriansyah dengan mengirimkan karyawan mengikuti workshop atau magang, dan mengikuti pelatihan lainnya,” ujar Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat berkunjung ke Kaikoukai Healthcare, Nagoya, di Jepang.

Masih menurut H. Ibnu Sina, Kaikoukai, di Nagoya, Jepang, juga dikenal sebagai rumah sakit terbaik yang memiliki teknologi hemodialisa (cuci darah). Dengan adanya teknologi tersebut, para pasiennya bisa bertahan hingga 30 tahun, dan tetap beraktivitas seperti biasa.

Untuk diketahui, lewat kerja bersama Waket DPRD Kota Banjarmasin HM Yamin dan Hj Ananda itu, dilaksanakan dari tanggal 11 hingga 15 Februari 2020.

Kedatangan orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai di negara tersebut, disambut oleh CEO Kaikoukai Healthcare Corporation Nagoya, dr Hirohisa Kawahara MD, dan Prof Dr Tetsuya Yamada, di Nagoya Kyoritsu Hospital.

Dalam pertemuannya, Prof Dr Tetsuya Yamada menjelaskan, pusat wilayah metropolitan (perfektur aichi) Jepang kini sedang menghadapi persoalan tingginya penduduk Lansia, yang mencapai 30 persen dari total jumlah penduduk, sehingga memerlukan tenaga perawat sebanyak 375.000 di tahun 2020 ini. Tentunya, hal ini akan membuka peluang bagi siapa saja untuk bisa bekerja di negara tersebut.

“Ini merupakan peluang tenaga kerja bagi alumni kampus di Banjarmasin untuk bekerja atau magang di Jepang, dan tentunya lagi dengan dibekali bahasa Jepang,” ucap H Ibnu Sina, usai mendengar penjelasan tersebut.

Tak hanya Healthcare, Nagoya, di Jepang yang mereka sambangi, tetapi ada beberapa rumah sakit lainnya yang mereka kunjungi, diantaranya Josai Hospital Nagoya.

Josai bisa dibilang rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan unik yakni, mereka memiliki pelayanan khusus Lansia (Elderly Health Care Hospital dan Kaikoukai Rehabilitation Hospital).

“Keunikan lain yang dimiliki rumah sakit ini adalah, dirancang melayani pasien hingga akhir hayatnya. Makanya jangan heran bila ada pasiennya yang menjalani rawat inap sampai 3 tahun lamanya,”jelasnya.

Hal menarik lainnya yang ada di rumah sakit tersebut adalah, adanya panti jompo yang dirancang dengan berbagai aktivitas bersama lansia dengan berbagai keterampilan.
Dari sisi pelayanan perawatan Lansia, mereka tetap mengedepankan kemandirian pasien dalam beraktivitas.

Lalu bagaimana dengan biaya kesehatan untuk masyarakat. “Ternyata di Jepang biaya kesehatan untuk masyarakat ditanggung oleh pemerintah (semacam BPJS di Indonesia-red), yang bisa digunakan di rumah sakit pemerintah atau swasta,”pungkas Ibnu Sina.(prokom-bjm/jp)

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes