BARABAI - Polres Hulu Sungai
Tengah (HST) mendatangkan tim dari Laboratorium Forensik Polri untuk
mendalami penyelidikan kasus dugaan pembakaran pasilitas umum, diantaranya
gedung sekolah yang ada di Kabupaten HST, Rabu (5/2).
“Hari
ini kami melakukan pemeriksaan, pertama di SDN 2 Banua Jingah dari hasil
pemeriksaan tersbut, kami berhasil mengumpulkan sebanyak 10 alat bukti,"
Ungkap Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui AKP Dani Sulistiono
saat mengawal langsung penyelidikan.
Barang-barang
yang diamankan diantaranya arang, besi, kawat dan bangkai dinamo kipas angin
yang bekas terbakar, serta meminta keterangan para dewan guru dan saksi-saksi dari
warga sekitar yang saat itu melihat kejadian tersebut.
Kebakaran
di SDN 2 Banua Jingah terjadi pada tanggal 2 Februari 2020 sekitar pukul 03.35
wita dan menghanguskan tiga bilik ruangan, maka dari itu tim pun telah
melakukan pemeriksaan di MAN 1 HST yang sempat menghanguskan sembilan ruangan, untuk
mencari penyebab kebakaran tersebut.
Selain
itu juga, ke SDN 1 Barabai Timur dan SDN 2 Barabai Timur yang menjadi sasaran
percobaan pembakaran yang waktunya berbarengan dengan peristiwa kebarakan di
MAN 1 HST, Senin (03/02), sekitar pukul 00.30 wita.
“Maka
dari hasil pemeriksaan, kami mengumpulkan barang-barang yang ada hubungannya
dengan kebakaran. Di SDN 2 Banua Jingah ada 10 alat bukti, di MAN 1 HST ada
satu, SDN 1 Barabai Timur ada satu dan SDN 2 Barabai Timur ada dua," Jelas
Kasat Reskrim Polres HST.
Semua
barang-barang tersebut, nantinya dilakukan penelitian di Laboratorium Forensik
dan hasilnya akan diserahkan ke Polres HST.
“Jadi
untuk sementara, kita belum bisa menyimpulkan hasilnya dan masih perlu
penyelidikan yang lebih mendalam serta menunggu hasil dari Laboratorium
Forensik," Ungkap Dani.
Dia
juga berpesan, sesudah terjadi kebakaran, kalau ada dugaan karena sengaja
dibakar, maka lokasi kebakaran tersebut, jangan langsung dibersihkan karena
akan menyulitkan ketika melakukan pemeriksaan.
“Kami
juga menghimbau kepada masyarakat agar melakukan pengawasan dan meningkatkan
kewaspadaan di wilayah desanya masing-masing dan kepada pihak sekolah agar ada
petugas jaga malam dan dipasang penerangan yang memadai. Kalau bisa juga
dipasang CCTV untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,"
Pungkasnya. (ant/jp).