BARABAI - Rumor yang menyebutkan Akhmad Rozanie Himawan Nugraha bakal
batal berlaga dalam pemilihan Bupati -Wakil Bupati Hulu
Sungai Tengah (HST), makin membuat peta politik di Bumi Murakarta, kian dinamis.
ROZANIE yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Partai Nasdem
ini dikabarkan bakal berduet dengan Wakil Bupati Banjar, Saidi Mansyur untuk
suksesi 2020. Sebelumnya, Sekretaris DPW Partai Nasdem Kalsel ini cukup gencar
menyosialisasikan diri bakal bertarung di perebutan HST 1 dan 2.
Sedangkan, komposisi parpol peraih kursi
di DPRD HST hanya Partai Gerindra dengan 8 kursi dan enam kursi Golkar yang
bisa mengusung sendiri. Sedangkan, Partai Nasdem hanya empat kursi, tiga kursi
milik PPP dan PKS.
Sementara, PDIP hanya punya dua kursi,
dan sisanya masing-masing satu kursi adalah Partai Berkarya, PAN, PBB dan PKPI.
Menariknya, pasca wafatnya mantan Bupati Harun Nurasid beberapa waktu lalu,
dinamika politik di HST makin berdetak.
Hingga kini, bongkar pasang bakal calon
Bupati-Wakil Bupati HST pun mulai mengemuka. Informasi yang dihimpun
jejakrekam.com, yang lansir
jurnalispost.online mengerucut ada tujuh pasangan calon.
Yakni, dr Asnal (Direktur RSUD Damanhuri
Barabai) dirumorkan berduet dengan Wakil Ketua DPW PPP Kalsel, Taufiqur Rahman.
Kemudian, dari Golkar, nama Wakil Ketua DPRD HST H Saban Effendi bergandeng
dengan Kepala Cabang Bank Kalsel Barabai, Habib Abdillah Alaydrus.
Sementara itu dari PKS yang maju lewat
jalur independen, terdapat nama H Faqih Jarjani, mantan Wakil Bupati HST
bersama Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil HST, Abu Yazid Bustami.
Sedangkan, Wakil Bupati yang juga Ketua DPC PDIP HST
Berry Nahdian Forqan dikabarkan bakal dipasangkan dengan anggota DPRD HST dari
Gerindra, Tajudin atau Mayor Inf H Fahrijani (Kasdim 1002 Barabai).
Wakil Ketua DPW PPP Kalsel Taufiqur
Rahman mengakui saat ini bongkar pasang duet bakal calon, jelang Pilkada HST
2020 makin dinamis. Ia menyebut dirinya pernah dipanggil Partai Gerindra dan
Partai Nasdem untuk mempresentasikan keinginannya untuk berlaga.
“Ya, saya bersama dr Asnal sempat
dipanggil berpasangan. Memang saat ini, semua
pasangan bakal calon masih bongkar pasang. Artinya, sebelum ada keputusan resmi
dari partai pengusung, maka semua kan itu terbuka,” ucap Taufiqur Rahman,
Minggu (26/1) belum lama tadi.
Ia mengakui PPP sendiri hanya punya tiga
kursi, sehingga butuh suntikan tiga kursi lagi untuk bisa memenuhi syarat
minimal 20 persen koalisi parpol pengusung.
“Yang pasti, semua ikhtiar politik harus tetap dijalani, karena sebelum KPU
resmi membuka masa pendaftaran bakal calon bupati-wakil bupati, semua peluang
masih terbuka,” Pungkasnya.
(jr/jp)